Stadion merupakan sebuah bangunan yang biasa digunakan untuk menyelenggarakan acara olahraga atau bisa juga dipakai untuk acara-acara besar dan dapat menampung banyak orang. Banyak diberbagai negara memiliki stadion dan sering digunakan untuk olahraga sepakbola. Pembangunan stadion pertama kali di dunia ada pada Stadion Bramall Lane yang dibangun tahun 1855.

Keberadaan Stadion Lukas Enembe yang Ada di Papua

Di Indonesia sendiri pembangunan stadion begitu banyak dan tersebar di berbagai daerah. Stadion itu sendiri sering difungsikan untuk tempat berlangsungnya pertandingan olahraga sepakbola antar klub. Indonesia memiliki beberapa klub bola yang sering ditandingkan untuk memenangkan sebuah perlombaan sepakbola.

Para pemain sepakbola menggunakan seragam konveksi jersey yang membedakan antar klub bola lainnya. Mungkin stadion yang paling dikenal masyarakat adalah Stadion Gelora Bung Karno, stadion yang ada di Jakarta. Namun baru-baru ini telah diresmikan pembangunan stadion yang sudah jadi dan memiliki struktur bangunan megah yang ada di Papua yaitu Stadion Lukas Enembe.

Struktur bangunan Stadion Lukas Enembe, sumber: okezone.com
Struktur bangunan Stadion Lukas Enembe, sumber: okezone.com

Dan stadion ini sudah digunakan untuk sebuah acara besar yang di selenggarakan di stadion tersebut. Kemegahan dan kemewahan Stadion Lukas Enembe yang membuat dipilihnya tempat untuk menyelenggarakan acara Pekan Olahraga Nasional (PON) yang ke-20.

Kemegahan Struktur Bangunan Stadion Lukas Enembe Papua

Dengan perkembangan zaman yang semakin maju membuat beberapa daerah hingga negara merenovasi stadionnya agar lebih megah dan modern. Salah satu stadion pembangunan baru ini yang ada di Indonesia yaitu Stadion Lukas Enembe.

Stadion Lukas Enembe merupakan salah satu stadion yang berada di Papua. Lebih tepatnya berada di Kampung Harapan, Nolokla, Sentani Timur, Kab. Jayapura, Papua. Pembangunan stadion ini dimulai pada Juni 2016 dan berakhir pada Mei 2019.

Stadion tersebut diresmikan secara langsung oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, pada 23 Oktober 2020 lalu dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Penamaan stadion ini sebelumnya bukan Stadion Lukas Enembe tetapi Stadion Papua Bangkit.

Untuk nama Lukas Enembe diambil dari nama Gubernur Papua saat ini yang dinilai berjasa dalam menjadikan Papua sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) yang ke-20. Pembangunan Stadion Lukas Enembe didirikan di atas lahan seluas 13 hektar dengan melibatkan lebih dari 900 pekerja oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk.

Pembiayaan pembangunan stadion ini berasal dari APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Papua sebesar Rp 1,3 triliun. Dibangun dalam empat tahun periode anggaran yang dimulai pada tahun 2016 hingga 2019. 

Struktur bangunan stadion bagian dalam, sumber: lintaspapua.com
Struktur bangunan stadion bagian dalam, sumber: lintaspapua.com

Dalam pembangunan stadion ini untuk lapangan sepak bola sudah mengikuti standar FIFA dan jenis rumput yang digunakan di stadion itu berjenis Zoysia Matrella (Linn) Merr atau rumput Manila yang biasa digunakan di stadion-stadion besar seperti di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.

Lalu lintasan atletik sintetis di stadion tersebut bersertifikasi kelas 1 standar Federasi Atletik Internasional (IAAF). Stadion yang megah di Papua memiliki tribun bertingkat dengan menambahkan pembuatan ralling tangga untuk jalan. Stadion Lukas Enembe dapat menampung penonton hingga 40.000 lebih dan disetiap tempat duduk telah memiliki single seat atau kursi untuk satu orang.

Fakta unik dari stadion ini adalah struktur bangunan yang megah dan terlihat nampak seperti bunga yang mekar. Tidak hanya itu, fasad penopang bangunan stadion dihiasi dengan motif khas Papua yang dimana fasad-fasad ini terbuat dari baja yang kokoh. Tidak jauh dari stadion utama, terdapat Istora Papua yaitu bangunan yang terbentuk menyerupai honai atau rumah adat khas Papua.

Untuk pencahayaan stadion menggunakan jenis LED teknologi DMX dari Philips yang dapat mengikuti musik dengan kekuatan 1.800 lux dan papan sekor digital yang terpasang di dua sisi tribun juga didatangkan dari Eropa. Unit perangkat sound system yang didatangkan langsung dari Jepang. Jadi dapat dilihat jika Stadion Lukas Enembe ini memang megah dan modern.

Arsitektur bangunan stadion mirip bunga yang mekar, sumber: cloud.jpnn.com
Arsitektur bangunan stadion mirip bunga yang mekar, sumber: cloud.jpnn.com

Saat ini Stadion Lukas Enembe diakui sebagai stadion yang masuk stadion terbaik dunia pada tahun 2019 yang diselenggarakan oleh media online asal Polandia yaitu StadiumDB.com. Stadion ini bersaing dengan 21 stadion lainnya yang berasal dari 19 negara untuk menjadi pemengnya. Dari beberapa stadion yang ikut Japan National Stadium menjadi pemenangnya. 

Untuk lokasi Stadion Lukas Enembe ini sangatlah strategis. Lokasi yang berada di jalan poros utama yang terhubung Kab. Jayapura dan Kota Jayapura. Akses untuk menuju stadion juga mudah sekitar 8,9 kilometer dari Bandara Udara Internasional Sentai dan dapat dicapai dalam waktu 16 menit perjalanan dengan mengguanakn mobil.

Selain itu, jarak stadion ini dekat dengan Rumah Sakit Yowari. Perjalanan menuju rumah sakit dapat ditempung dengan jarak 15 kilometer dengan memerlukan waktu 20 menit. Dengan keunggulan yang ada pada Stadion Lukas Enembe, masyarakat Papua sangat bangga atas kehadiran stadion yang ada di Provinsi Papua.

Banyak yang berharap stadion ini tidak hanya digunakan untuk menyambut acara PON XX, tetapi juga dapat digunakan untuk acara maupun aktivitas olahraga lainnya oleh masyarakat Papua. Dengan adanya Stadion Lukas Enembe di Papua diharapkan juga dapat mendukung pembangunan infrastruktur tersebut.

Itulah ulasan bagaimana kemegahan struktur bangunan Stadion Lukas Enembe yang ada di Papua. Dengan keberadaan stadion di Papua telah menjadi ikon tersendiri bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Papua. Serta menjadi rujukan untuk melakukan event atau acara besar yang dapat diselenggarakan di Papua. Terimakasih telah membaca artikel ini sampai selesai. Semoga artikel ini ada manfaatnya.

Konsultasi pembuatan rumah?