Bagi orang awam, pembangunan dengan penggunaan konstruksi cakar ayam mungkin masih asing didengar. Namun konstruksi cakar ayam sendiri merupakan sebuah metode pemasangan pondasi yang diciptakan oleh seorang insinyur sipil asal Indonesia. Metode atau teknik cakar ayam bahkan sangat dikenal dunia dan menjadi metode yang banyak digunakan karena memberi berbagai kelebihan.
Bangunan yang di bangun di beragam kontour dan jenis tanah tetu menjadikan teknik dan konstruksi yang ada menjadi beragam. Demikin pula penggunaan konstruksi cakar ayam untuk bangunan juga di karenakan jenis tanah yang menopang bangunan tersebut. Maka pada artikel kali ini jasa bangun rumah Jogja akan mengulas penggunaan konstruksi cakar ayam pada bangunan.
Hal-Hal Seputar Konstruksi Cakar Ayam
Ada banyak fakta menarik mengenai penggunan konstruksi cakar ayam untuk bangunan. Bahkan diluar dugaan, konstruksi ini merupakan karya putra terbaik bangsa. Beberapa hal seputar konstruksi bentuk cakar ayam bisa dilihat di bawah ini.
1. Teknik Pondasi Bangunan yang Diciptakan Tokoh Insinyur Sipil Indonesia
Pakar bangunan sipil di Indonesia ada di berbagai kota, bahkan presiden pertama RI adalah seorang insinyur. Salah satu penemu konstruksi cakar ayam adalah tokoh imsinyur Indonesia. Prof. Ir. Sedyatmo Dr. HC adalah insinyur yang menciptakan metode pembangunan pondasi cakar ayam. Beliau juga menjabat sebagai Direktur Konstruksi di perusahaan milik negara yaitu PLN. Metode ini diciptakan atas dasar kondisi tanah-tanah di Indonesia yang cenderung berair dan lembek.
Diciptakannya metode cakar ayam memang menjadi salah satu solusi terbaik bagi pembangunan di Indonesia. Khususnya bagi bangunan atau gedung besar. Termasuk pada awal diciptakan ide tersebut ialah dengan membangun menara listrik tegangan tinggi. Hingga saat ini hasil dari pemikiran beliau telah di aplikasikan ke berbagai karya infrastruktur.
2. Bentuk dan Karakter yang Seperti Cakar Ayam
Mengapa disebut cakar ayam? Karena bila diperhatikan dari bentuk pemasangannya, konstruksi pondasi ini terlihat seperti cakar ayam yang fokus dengan menancapkan pondasi secara bercabang. Sehingga pondasi bisa lebih kokoh, tidak bergerak, yang mana membuat bangunan pun lebih stabil seperti halnya ketika cakar ayam mencengkeram kuat.
Pondasi cakar ayam terdiri dari plat persegi yang dilengkapi pipa-pipa berbahan beton. Ukurannya pun beragam disesuaikan kebutuhan, atau sesuai ukuran bangunan yang akan dibangun. Saat ini berbagai infrastruktur besar di Indonesia menggunakan struktur fondasi cakar ayam.
3. Pembangunan di Atas Tanah Lembek
Seperti tujuan dasarnya, terciptanya jenis konstruksi pondasi satu ini sangat bisa diandalkan untuk pembangunan di atas tanah lembek. Bahkan tanah yang sejenis rawa serta berair. Sementara bila menggunakan konstruksi pondasi umum di atas tanah berair atau lembek akan berisiko membuat pondasi bergeser, bergerak-gerak, hingga amblas. Tentu hal ini bisa membahayakan bangunan dan orang yang berada di dalamnya.
Konstruksi pondasi cakar ayam juga lebih tahan lama dan lebih kuat menghadapi berbagai kondisi cuaca. Khususnya di Indonesia yang sering mengalami musim penghujan. Tingginya curah hujan pulalah yang menyebabkan tanah di Indonesia menjadi lembek dan berair yang mampu meruntuhkan struktur bangunan jika menggunakn struktur yang tidak sesuai.
4. Tidak Perlu Sistem Drainase
Konstruksi cakar ayam tidak membutuhkan atau memerlukan sistem drainase. Hal ini karena dipasangkannya pipa beton padat yang juga sangat kuat. Sehingga tidak akan ada ruang atau celah untuk sistem drainase. Konstruksi ini pun tidak membutuhkan sistem sambungan kembang kusut.
5. Mampu Menahan Bobot Besar
Kelebihan yang menonjol jika menggunakan konstruksi satu ini ialah pondasi bisa diandalkan untuk menahan bobot bangunan besar. Maka sesuai yang sudah disebutkan, konstruksi pondasi jenis ini lebih banyak digunakan untuk membangun bangunan besar yang berbobot besar pula.
Tetapi di balik itu, konstruksi ini banyak juga digunakan sebagai solusi terbaik membangun rumah di atas lahan bertanah basah. Atau di tempat yang tanahnya lembek dan rentan berair. Selain itu pembangunan rumah tahan gempa biasanya juga menggunakan struktur bangunan cakar ayam.
6. Harga yang Setara Tingkat Ketahanan
Dari semua kelebihan, ada kekurangan dari penggunaan konstruksi ini yaitu biayanya yang cukup lebih mahal dari konstruksi pondasi biasa. Meski begitu, bila dibandingkan dengan kelebihan dan kegunaannya, konstruksi bentuk cakar ayam ini tetap menjadi salah satu jenis konstruksi terbaik di Indonesia, serta di dunia.
Berbagai negara di dunia juga banyak yang menggunakannya sebagai solusi pada area tanah lembek dan berair. Sehingga dari segi harga akan setara dengan tingkat ketahanan atau fungsinya sebagai pilihan terbaik konstruksi pondasi pada tanah basah. Dibandingkan harus memaksakan menggunakan konstruksi standar yang sangat berisiko, bahkan tidak memungkinkan dilakukan pembangunan.
Itulah ulasan mengenai penggunan konstruksi cakar ayam pada bangunan yang bisa kami sampaikan. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan anda tentang bangunan. Jangan lupa membaca artikel kami lainnya yang mengulas tentang rumah mewah 2 lantai desain terbaru hanya di website ini. Terima kasih.