Indonesia merupakan negeri yang kaya raya. Terdiri dari ribuan pulau membuat Indonesia memiliki beragam suku serta budaya. Tentu saja setiap budaya yang ada mempunyai bangunan peninggalan dan berbagai sejarah yang berbeda. Setiap bangunan bersejarah tersebut bisa dipastikan memiliki gaya bangunan khas dan unik, mengandung suatu makna. Masjid Gedhe Kauman Jogja merupakan salah satu bangunan bersejarah yang struktur bangunannya sangat unik dan sarat makna.
Masjid Besar Yogyakarta, atau yang biasa dikenal dengan Masjid Gedhe Kauman merupakan salah satu masjid tertua di Nusantara yang masih berdiri kokoh. Masjid yang terletak di Alun-Alun Utara dan barat daya Pasar Beringharjo ini termasuk bagian yang tak terpisahkan dari Kesultanan Yogyakarta. Masjid Gedhe Kauman Jogja menjadi simbol bahwa Yogyakarta kala itu merupakan kerajaan Islam yang sedang eksis dan berbudidaya.
Sejarah Masjid Gedhe Kauman
Pembangunan Masjid Gedhe Kauman dilakukan setelah Sri Sultan Hamengku Buwono I selesai membangun Keraton baru, yang digunakan sebagai pusat pemerintahan baru. Ini merupakan hasil perundingan Giyanti, yang berisikan bahwa Kerajaan Mataram dipecah menjadi dua, yaitu Ngayogyakarta Hadiningrat dan Surakarta Hadiningrat. Terjadi pada tanggal 13 Februari 1775 Masehi.
Sri Sultan Hamengku Buwono I dan Kiai Faqih Diponingrat yang saat itu bertindak sebagai penghulu keraton bersepakat untuk memprakarsai pendirian Masjid Gedhe Kauman. Beliau meminta Kiai Wiryokusumo untuk merancang bangunan tersebut dengan sangat memperhatikan budaya Jawa. Tepat pada 6 Rabiul Akhir tahun 1187 Hijriah atau bertepatan pada hari Ahad Wage 29 Mei 1773 Masehi, Masjid Gedhe Kauman resmi didirikan.

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Gedhe Kauman juga digunakan sebagai tempat penyelesaian masalah perkara perdata menggunakan hukum islam. Ini terjadi pada masa awal Kesultanan Yogyakarta. Kiai Haji Ahmad Dahlan merupakan salah satu Abdi Dalem yang bertugas di Masjid Gedhe. Beliau memiliki 3 tugas utama; memberikan khotbah jum’at bergantian dengan khatib lain, piket serambi masjid, dan menjadi anggota Raad Agama Islam Hukum Keraton.
Serambi masjid, atau disebut juga Al Mahkamah Al Kabirah merupakan tempat penyelesaian permasalahan hukum. Masjid ini juga biasa dipakai untuk tempat pertemuan alim ulama, pengajian dakwah islamiyah, serta peringatan berbagai hari besar.
Arsitektur Masjid Gedhe Kauman
Arsitektur yang terdapat pada Masjid Gedhe Kauman sangat khas akan budaya jawa. Masjid Gedhe ini berada di kompleks yang sekelilingnya berupa dinding yang cukup tinggi. Pintu utama kompleks ini memiliki konstruksi semar tinandu yang merupakan strukutur khas bangunan jawa. Semar tinandu pastinya tidak bisa didapatkan di tempat jasa pembuatan pagar pada umumnya, melihat khas dan uniknya pintu utama ini.

Pada puncak atap terdapat hiasan mahkota berbentuk bunga, sebagai penanda bahwa masjid ini milik Sultan. Hiasan ini biasa dikenal dengan sebutan mustaka. Mustaka merupakan gabungan dari bentuk gada, daun kluwih serta bunga gambir. Mustaka memiliki arti filosofis yang cukup dalam. Gada dilambangkan sebagai keesaan Allah. Daun kluwih berarti manusia akan memiliki kelebihan bila telah melewati tiga tahapan ilmu tasawuf. Bunga gambir melambangkan keharuman yang menebar.
Tata Ruang serta Bangunan
Terdapat mimbar unik bertingkat tiga yang terbuat dari kayu, mihrab, dan suatu bangunan berbentuk sangkar yang disebut maksura, terletak di dalam masjid bagian barat. Serambi Masjid Gedhe dibuat terbuka dengan bentuk limas segi panjang menunjukkan kekhasan keraton Yogyakarta. Lantai serambi masjid sengaja dibuat lebih tinggi dari halaman masjid, begitu juga lantai tuang utama yang lebih tinggi dari lantai serambi, agar terkesan indah dan menawan.
Baca Juga: Keunikan Desain Rumah Si Pitung Di Marunda, Jakarta Utara
Beberapa pepohonan jenis tertentu ditanam di halaman depan masjid. Terdapat suatu bangunan agak tinggi di sebelah utara dan selatan halaman masjid, yang digunakan untuk agenda penting saat terjadi prosesi upacara Sekaten. Bagunan itu biasa disebut dengan Pagongan Ler yang terletak utara dan Pagongan Kidul di selatan.
Pagongan Ler serta Pagongan Kidul biasa digunakan untuk menyimpan gamelan sekati Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Naga Wijaya saat upacara Sekaten. Tak heran jika posisi bangunan ini agak ditinggikan dari muka tanah, karena dalam kultur Jawa bangunan ini merupakan bangunan keramat dan sakral.
Makna Simbol
Masjid Gedhe Kauman memiliki gaya yang hampir mirip dengan Masjid Agung Demak. Saka Guru yang berarti empat pilar utama dengan atap yang memiliki bentuk tajuk lambang teplok menjadi karakteristik Masjid Gedhe ini. Tajuk lambang teplok merupakan atap bersusun tiga yang memiliki filosofis amat dalam. Tiga susun tajug ini memiliki arti tingkatan kehidupan manusia dalam berhubungan dengan Allah.

Tingkat terendah berarti manusia yang memiliki sifat duniawi, dilihat dari manusia yang menjalin hubungan dengan manusia lain serta memelihara kesejahteraan alam. Simbol islam yang ada pada denah merupakan bentuk kesederhanaan dan derajat yang sama dihadapan Allah. Tingkatan kedua, memiliki makna bahwa manusia tetap melakukan kegiatan duniawi sembari meningkatkan hubungannya kepada Allah. Ini tingkatan manusia pada umumnya.
Baca Juga: Struktur Rumah Suku Bajo
Tingkatan ketiga memiliki bentuk yang unik, kerucut. Mempunyai makna bahwa manusia pada titik ini sudah bisa mengurangi kegiatan yang bersifat dunia dan lebih mengutamakan kegiatan yang mengarah pada akhirat. Dalam islam tingkatan ini disebut hablumminannas, atau hubungan dengan sesama manusia dan hablumminallah, yang berarti hubungan dengan Allah. Dalam filosofis jawa dikenal dengan sebutan “Hamemayu Hayning Bawana”, yang bermakna membuat alam menjadi harmonis.
Akhir kata, Masjid Gedhe Kauman memiliki struktur bangunan yang unik dan sarat akan sejarah. Dimasa perjuangan kemerdekaan, para pahlawan yang gugur dimakamkan di sisi barat masjid ini. Bagi Anda yang mengunjungi kota Jogja, rasanya kurang afdhol apabila belum ke Masjid Gedhe Kauman. Anda dapat menggunakan jasa sewa hiace jogja untuk menuju Masjid Gedhe tanpa khawatir akan tersesat.