Teknologi bangunan saat ini semakin maju. Salah satu bentuk kemajuannya adalah dengan ditemukannya beberapa bahan bangunan alternatif untuk dinding yang digunakan dalam pembangunan rumah. Yang paling sering di gunakan sebagai bahan bangunan adalah bata merah yang berasal dari tanah yang di bakar.
Namun seiring berjalannya waktu, melihat karakteristik bahan bangunan, keefektifan waktu pemasangan dan beberapa faktor lainnya, sebagian orang mulai beralih menggunakan bahan bangunan lainnya. Inilah bahan bangunan alternatif selain bata merah yang bisa anda jadikan referensi.
1. Batako
Dinding batako merupakan dinding yang sudah umum digunakan pada bangunan. Jenis dinidng batako ada dua macam. Yang pertama adalah batako tras. Tras sendiri merupakan jenis tanah yang berasal dari lapukan batu-batu yang berasal dari gunung berapi. Warnanya biasanya putih atau ada campuran warna kecoklatan.
Yang kedua adalah batako semen atau memakai nama lain batako press. Jenis batako ini ada yang dibuat manual menggunakn tangan atau menggunakan mesin. Batako dengan sistem press akan terlihat lebih padat. Batako ini menggunakan bahan semen dan pasir. Ukuran dan modelnya lebih beragam dibandingkan dengan batako putih. Batako ini biasanya memiliki 2 atau 3 lubang ditengahnya sebagai ruang bahan pengikat.
Keunggulan menggunakan batako sebagai dinding rumah adalah lebih murah. Karena itu banyak program dari beberapa pihak yang membangun rumah murah menggunakan bahan ini. Namun bahan ini akan menyebabkan ruangan menjadi panas karena batako hanya bisa menyerap panas dengan intensitas kecil. Karena itulah batako lebih sering digunakan sebagai bahan bangunan untuk dinding pagar atau pada bukan bangunan utama.
2. Bata Ringan
Bata ini dalam pembuatannya menggunakan teknologi tekanan uap air. Bata yang satu ini berwarna putih bersih dan cukup ringan. Sifat ringan pada bahan bangunn ini karena adanya pori-pori yang terbentuk saat proses produksi bata. Ukurannya adalah 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8 – 10 cm.
Karena memiliki permukaan yang halus dan memiliki permukaan yang mudah rata, maka dinding yang menggunakan bata ini bisa langsung di aci menggunakan semen instan atau semen khusus acian. Semen ini terdiri dari pasir silika, semen, filler dan zat aditif. Penggunaannya hanya dicampur menggunakan air. Tentu hal ini memudahkan perusahaan jasa bangun rumah yang menggunakan bahan ini untuk membangun rumah.
Bahan bangunan alternatif ini memiliki keunggulan yang banyak dan bermanfaat untuk bangunan anda. Selain memiliki sifat menyerap suara, tahan api, tahan tekanan, sifat ringan dan kuat dari bahan ini menjadikan bata ringan sebagai bahan untuk bangunan rumah tahan gempa. Namun karena harganya yang lebih tinggi dari batu bata biasa, maka banyak dari masyarakat yang masih memilih menggunakan batu bata konvensional yang dari tanah liat.
3. Papan GRC (Glassfibre Reinforced Cement)
GRC terbuat dari bahan glassfibre yang di campur dengan semen dan pasir. Kandungan glassfibre sekitar 5% sehingga sifatnya tahan terhadap lentur dan tarik karena meterial glassfibre-nya. Selain itu bahan ini tahan terhadap alkali, cuaca, api, jamur dan rayap. Biasanya papan ini digunakan untuk membuat rumah yang mengharuskan dibangun dengan cepat.
Kelemahan papan ini adalah sifatnya yang mudah patah atau retak ketika berbenturan dengan benda lainnya. Sehingga papan ini lebih populer di gunakan sebagai penyekat antar ruangan yang memungkinkan kedepannya bisa di rombak lagi. Selain itu bangunan semi permanen banyak yang menggunakan bahan ini karena pemasangannya yang lebih cepat.
4. Papan Kayu
Papan kayu merupakan bahan utama dalam pembuatan dinding rumah di masa lampau. Dinding yang menggunakan kayu lebih terlihat karakter alaminya, sehingga ada sebagian masyarakat yang masih menggunakan papan kayu sebagai dinding untuk alasan agar lebih terlihat natural. Penggunaan kayu sebagai dinding hari ini masih cukup eksis pada bangunan rumah atau bangunan bisnis seperti resto.
Kayu yang menjadi andalan adalah kayu jati yang kualitasnya tidak di ragukan lagi. Meskipun memiliki kesan alami, namun tidak semua orang bisa membuat bangunan menggunakan kayu yang berkualitas seperti kayu jati karena harganya yang sangat tinggi. Masalah harga inilah yang menjadi kekurangan bangunan yang terbuat dari kayu berkualitas.
5. Anyaman Bambu
Saat ini banyak juga rumah yang menggunakan elemn bambu sebagai dinding dengan seni anyaman yang beragam. Yang mendasari penggunaan anyaman bambu adalah karena menginginkan nilai seni dan kesan alami. Tidak semua jenis bambu dapat digunakan sebagai anyaman bambu yang indah. Biasanya jenis bambu yang sering digunakan adalah jenis bambu hitam atau sering disebut bambu petung.
Kelemahan dari dinidng anyaman bambu adalah tidak akan bertahan lama. Meskipun ada sebagian bangunan yang dindngnya terbuat dari anyaman bambu bertahan lama, namun perawatannya pasti akan lebih sulit. Perubahan cuaca, rayap dan juga usia yang menjadikan anyaman bambu tidak akan bertahan lama ketika di jadikan dinding.
6. Beton Pracetak
Dinding ini juga disebut panel beton. Karena bentuknya sudah seragam dan disesuaikan dengan model tertentu, dinding ini sangat praktis saat pemasangan. Disebut panel karena pemasangannya seperti hanya tinggal merakit saja. Dinding ini biasa diproduksi oleh perusahaan produk beton pracetak.
Penggunaan bahan panel beton ini sudah digunakan untuk membangun dinding gedung, ruko, pabrik dan lain-lain. Biasanya juga digunakan sebagai dinding pagar jalan, pabrik, kantor, dan sebagainya. Untuk penggunaan pada rumah hunian meskipun masih jarang, namun tidak tertutup kemungkinan membangun dinding rumah memakai produk beton pra cetak.